Mengenal Aneka Kue Khas Surabaya yang Melegenda

Mengenal Aneka Kue Khas Surabaya yang Melegenda

Mengenal Aneka Kue Khas Surabaya yang Melegenda – Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, bukan hanya terkenal karena peran pentingnya dalam sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga karena kekayaan kulinernya yang menggoda selera. Selain makanan berat seperti rawon, rujak cingur, dan lontong balap, Surabaya juga memiliki beragam kue khas yang telah melegenda. Kue-kue ini bukan hanya menjadi suguhan saat hari raya, tetapi juga menjadi oleh-oleh favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Pahlawan ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kue khas Surabaya yang melegenda, lengkap dengan sejarah singkat, keunikan, serta tempat di mana kue tersebut bisa ditemukan.

1. Spikoe (Spekkoek) Surabaya

Sejarah dan Asal-Usul

Spikoe atau spekkoek adalah kue lapis legit yang berasal dari masa kolonial Belanda. Di situs slot thailand  Surabaya, kue ini telah mengalami modifikasi dan menjadi ikon kuliner tersendiri. Kata “spikoe” berasal dari bahasa Belanda yang berarti kue lapis. Meski berasal dari luar negeri, kue ini telah diadaptasi sesuai dengan cita rasa lokal.

Ciri Khas

Spikoe Surabaya biasanya terdiri dari tiga lapis: dua lapisan kuning keemasan dengan satu lapisan cokelat di tengahnya. Rasa manisnya pas, tidak terlalu menyengat, dengan tekstur lembut dan aroma rempah yang khas, seperti kayu manis dan cengkeh.

Tempat Populer

Salah satu tempat legendaris yang menjual Spikoe khas Surabaya adalah Spikoe Resep Kuno yang sudah berdiri sejak tahun 1976. Tempat ini sering menjadi tujuan utama wisatawan untuk membeli oleh-oleh.

2. Lapis Surabaya

Sejarah

Meski mirip dengan Spikoe, Lapis Surabaya memiliki perbedaan penting. Kue ini slot bonus new member terdiri dari tiga lapis juga, tetapi dengan dominasi kuning telur yang sangat kental sehingga teksturnya lebih padat dan rasa lebih kaya.

Ciri Khas

Lapis Surabaya dibuat dengan bahan dasar telur dalam jumlah besar, tanpa tambahan pengembang seperti baking powder. Inilah yang membuatnya memiliki tekstur lembut namun padat. Warna kuning keemasan dan cokelat di tengahnya membuat tampilannya menarik. Rasa manis yang tidak berlebihan menjadikan kue ini cocok untuk segala usia.

Tempat Terkenal

Beberapa toko kue yang terkenal dengan Lapis Surabaya adalah Bu Rudy, Vita Bakery, dan Kartika Sari (meski aslinya dari Bandung, namun membuka cabang di Surabaya dengan versi lokal).

3. Pudding Telur Surabaya

Ciri Khas

Pudding ini bukan sembarang puding. Dibuat dengan bahan utama telur, susu, dan gula, pudding telur Surabaya memiliki rasa yang kaya dan tekstur sangat lembut. Tidak seperti puding biasa yang hanya berbasis agar-agar, pudding ini lebih mirip flan atau custard, dengan rasa legit yang memanjakan lidah.

Populer di Acara Tertentu

Biasanya pudding ini disajikan saat acara-acara keluarga seperti ulang tahun, arisan, atau hari raya. Aroma telur yang kuat berpadu dengan manisnya karamel menciptakan sensasi klasik yang tak terlupakan.

4. Kue Mente (Kacang Mede)

Ciri Khas

Kue kering berbahan dasar kacang mede ini menjadi favorit saat Lebaran. Di Surabaya, kue mente telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun. Kue ini biasanya berbentuk bulat kecil dengan satu butir kacang mede utuh di atasnya.

Rasanya gurih-manis, dengan kerenyahan kacang yang menyatu dengan adonan kue yang lembut. Cocok disantap bersama teh atau kopi di sore hari.

5. Kue Bikang Surabaya

Ciri Khas

Kue bikang atau kue bikang mawar adalah kue tradisional berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula. Kue ini memiliki tekstur berserat dan bentuk menyerupai bunga mekar. Di Surabaya, warna-warna cerah seperti merah muda, hijau, dan putih menjadi ciri khas kue bikang.

Kue Pasar Legendaris

Kue bikang biasanya dijual di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Atom, Pasar Pucang, atau Pasar Genteng. Harganya terjangkau dan sering menjadi incaran untuk sarapan atau camilan sore hari.

6. Kue Apem Surabaya

Makna Filosofis

Apem adalah kue tradisional yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Surabaya. Dalam budaya Jawa, apem sering disajikan sebagai simbol permohonan maaf dan harapan berkah.

Ciri Khas di Surabaya

Apem Surabaya biasanya berbentuk bulat pipih dengan rasa manis dan sedikit asam dari proses fermentasi. Teksturnya lembut dan kenyal. Banyak dijual saat menjelang Ramadhan atau saat acara keagamaan lainnya.

7. Kue Cucur

Populer di Kampung-Kampung Surabaya

Kue cucur adalah kue goreng tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Di Surabaya, kue ini tetap eksis sebagai salah satu jajanan pasar favorit. Warna cokelat keemasan dan rasa manis legit menjadi daya tarik utama.

Teknik Memasak Unik

Membuat kue cucur membutuhkan keterampilan khusus, terutama agar bagian tengahnya mengembang dan bagian pinggirnya renyah. Di Surabaya, para penjual kue tradisional masih mempertahankan teknik memasak warisan leluhur ini.

8. Kue Semprong

Warisan Peranakan

Kue semprong adalah kue kering tipis dan renyah yang di gulung seperti pipa. Teksturnya ringan, dengan rasa manis dan aroma kelapa yang khas. Kue ini banyak di pengaruhi oleh budaya Tionghoa-Peranakan yang cukup kuat di Surabaya.

Di sajikan Saat Lebaran

Kue semprong biasanya hadir di toples-toples saat Lebaran atau acara keluarga. Karena rasanya ringan, satu toples bisa habis dalam sekejap!

9. Putu Ayu Surabaya

Tampilan Menggoda

Kue putu ayu di kenal dengan bentuknya yang mungil dan warna hijau pandan yang segar, dengan taburan kelapa parut di atasnya. Di Surabaya, kue ini biasa di jual pagi hari sebagai menu sarapan atau kudapan ringan.

Rasa dan Tekstur

Lembut, manis, dan sedikit gurih dari kelapa, kue ini menjadi favorit banyak kalangan. Biasanya di buat tanpa bahan pengawet, sehingga selalu di sarankan untuk di santap dalam waktu singkat setelah di buat.

10. Kue Tambang

Ciri Khas

Di namakan “kue tambang” karena bentuknya seperti tali tambang yang di pilin. Kue ini memiliki tekstur renyah dan rasa manis-gurih. Sering di jadikan camilan saat santai maupun teman minum teh.

Mengapa Kue-Kue Ini Melegenda?

Beberapa alasan mengapa kue-kue ini tetap eksis dan melegenda di Surabaya antara lain:

  1. Cita rasa khas yang otentik dan tidak banyak berubah sejak dulu.
  2. Bahan-bahan alami yang membuat rasanya tetap lezat tanpa perlu pengawet.
  3. Kenangan masa kecil — banyak dari kue ini mengingatkan orang pada masa lalu, keluarga, dan kampung halaman.
  4. Warisan budaya dan sejarah, karena beberapa kue memiliki akar dari masa kolonial maupun budaya lokal yang kental.

Penutup

Kue-kue khas Surabaya bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang perlu di jaga dan di lestarikan. Dalam setiap gigitan, tersimpan cerita, sejarah, dan kenangan yang tak ternilai. Jika Anda berkunjung ke Surabaya, sempatkanlah mencicipi atau membawa pulang beberapa dari kue-kue melegenda ini. Selain memanjakan lidah, Anda juga turut melestarikan kekayaan kuliner Nusantara.